Senin, 26 November 2018

Kisah Singkat tentang Ayah dan Anak Gadisnya

Suatu waktu, ada seorang Ayah merengek meminta agar anak gadisnya pulang barang sebentar. 
Merayulah si anak gadis agar boleh pulang satu bulan dari sekarang. Banyak tugas lah katanya, supaya ia percaya. 
Kalau boleh jujur, sudah ada janji temu dengan tiga kawannya dia di kota rantaunya itu.
Terus memohonlah sang Ayah kepada si anak gadis. Tak tega juga si anak gadis untuk menolak permintaannya.
Bercerminlah dia beberapa saat. 'Tidak tahu diri!', ucapnya pada cermin. Mengapa berani menolak bertatap muka dengan orang tersayang? Merenunglah dia sendirinya.
Lalu, diturutilah permintaan sang Ayah walau hanya tiga hari. Bertatap muka walau sekilas. Bertukar kisah walau sepintas lalu.
Bercerminlah dia sekali lagi. 'Jangan tunda waktu bertemu!', ujarnya pada cermin. Lupa dia, tentu saja semakin tua orang tuanya saat dia semakin dewasa. Bersyukur dia masih sehat dan lengkap orang tuanya.
Jatah bertemu telah usai, ujar sang waktu.
Tuntas sudah dia turuti apa kata sang Ayah. Bertemu tak akan membuang banyak uang, waktu pun sepadan. Saat ini, kembalilah si anak gadis ke perantauannya. Kembali menuntut ilmu, ceritanya. Sambil dia berharap, semoga waktu bertemu tak lagi terhalang jarak.


Tertanda, 

Si anak gadis yang kurang bersyukur

4 komentar:

  1. My struggle for the last six years :""

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu iyaa Res, semangat ya anak rantau! Jangan lupa pulang! :)

      Hapus
  2. The most priceless thing we can offer to others is Time .. Very nays, din

    BalasHapus