Jumat, 17 Januari 2020

Review Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini"

Film Keluarga Realistis yang (udah pasti) Bikin Baper


Sebagai film Indonesia pembuka awal tahun 2020 yang tayang di bioskop per tanggal 2 Januari yang lalu, film besutan Angga Dwimas Sasongko ini sukses menggaet lebih dari satu juta penonton, lho!  Tentunya, angka tersebut akan terus bertambah ya pasti.. Film yang diangkat dari buku karya Marchella FP ini emang udah banyak ditunggu-tunggu oleh para penikmat film Indonesia seiring dengan larisnya penjualan buku itu sendiri.

Dengan menggaet aktor dan aktris ternama Indonesia, seperti Rachel Amanda, Rio Dewanto, Oka Antara, Sheila Dara, Donny Damara, dan Susan Bachtiar, nggak heran kalau film tersebut menyuguhkan performa akting terbaik dari tiap-tiap karakter dalam film tersebut.  Nggak lupa juga, artis pendatang baru seperti Niken Anjani selaku pemeran Ibu Ajeng saat muda dan juga Agla Artalidia selaku pemeran Lika. Ketika pertama kali menonton akting Niken Anjani (sebelumnya aku kurang tau ya dia pernah main di film apa), aku langsung salut banget. 'Wah, keren banget nih orang bisa akting sesedih itu!' batinku. Niken benar-benar bisa menjiwai karakter seorang ibu yang (maaf spoiler) kehilangan salah satu bayi kembarnya saat melahirkan. Dengan sangat meyakinkan, dia bisa menyampaikan kesedihan dan rasa terpukul yang dialaminya dalam film ini. Selain Niken Anjani, pendatang baru lainnya adalah Agla Artalidia. Agla berperan sebagai pacar Angkasa (dimainkan oleh Rio Dewanto). Dalam film ini, akting Agla terlihat cukup memuaskan untuk aktris yang baru kali ini aku lihat bermain di layar lebar. Selain dua nama aktris pendatang baru tersebut, yang benar-benar bikin aku kaget sih si Ardhito Pramono. Ardhito yang dikenal sebagai musisi entah kenapa bisa nongol dan mendapatkan peran minor yang cukup menarik perhatian, apalagi kalau bukan karena disandingkan dengan pemeran utama dalam film ini. Tanpa menaruh ekspektasi yang tinggi untuk akting Ardhito, aku bisa bilang kalau dia cukup meyakinkan untuk dijuluki 'fkboi'. Hahaha..

Kalau ngomongin masalah konflik, ini film emang patut deh diacungi dua jempol. Premis tentang keluarga yang sangat realistis dan pasti bisa ditemukan di keluarga mana aja di Indonesia ini emang 'relate' banget sih.. Perihal sikap Ayah (diperankan oleh Oka Antara dan Donny Damara) yang sangat overprotektif kepada Awan itu sebenarnya wajar sih kalau kataku, mengingat faktanya bahwa ternyata dia pernah kehilangan ...(ups, spoiler lagi! hehe). 

Peran anak sulung yang dimainkan oleh Rio Dewanto sebagai Angkasa di sini jadi bikin aku sendiri berkaca, apa iya beban yang dipikul sebagai anak tertua seberat itu? Mengingat aku bukan cowo, dan juga nggak punya masa lalu kelam yang harus ditutupi oleh Ayah, aku bersyukur kalau orang tuaku tidak memperlakukanku seperti demikian.
Selanjutnya, peran anak tengah yang dimainkan oleh Sheila Dara sebagai Aurora di sini yang paling bikin aku nyesek sih. Huhuhu.. Apalagi ketika dia bilang 'Jadi, Ayah takut kehilangan kami? Kalian nyadar nggak sih, kalian tuh udah lama kehilangan aku?' DEG! Bikin nangis bombay dong yaaa pastinyaaa.. Menjadi anak tengah ternyata berat juga ya..
Terakhir, peran anak bungsu yang dimainkan oleh Rachel Amanda sebagai Awan emang mencuri perhatian banget sebagai pusat atensi dari film ini. Konflik yang dialami dalam diri Awan emang nyata sih sebagai anak terakhir. Dari mulai keputusan-keputusan yang nggak pernah dia pilih sendiri, semua fasilitas yang terjamin disediakan oleh Ayahnya, hingga perhatian berlebihan yang seharusnya juga dirasakan setara oleh Aurora dan Angkasa.

Overall, film ini pas banget sih menurut aku untuk ditonton sebagai sarana refleksi diri bagi segala umur. Tiap keluarga pasti punya masalah internalnya masing-masing. Tinggal bagaimana tiap anggota dalam keluarga tersebut menanganinya tanpa menggores luka pada anggota yang lain.


Rating: WAJIB NONTON DAN BAWA TISU/10